PERUBAHAN DIRI
Melakukan perubahan diri memang sulit, tetapi bukanlah merupakan hal yang tidak mungkin untuk dilakukan. Banyak dari kita yang mungkin ingin berubah, tetapi tidak tahu bagaimana melakukannya. Stan Goldberg, Ph.D, menjabarkan 10 prinsip/strategi perubahan diri berdasarkan penelitiannya selama 25 tahun. Psikolog James O. Prochaska, Ph.D., seorang ahli di bidang perubahan perilaku telah berulang kali menemukan bahwa perubahan diri itu pasti terjadi secara bertahap. Untuk meningkatkan probalitas keberhasilan mengubah diri, perlu membagi perilaku yang ingin diubah menjadi beberapa bagian tindakan kecil dan mempelajari setiap bagian tindakan kecil itu secara berturut-turut.
Strategi I: Menguraikan perilaku Hampir semua perilaku dapat dibagi menjadi beberapa tindakan-tindakan mandiri yang lebih kecil.
John ingin mengubah dirinya menjadi pribadi yang tepat waktu datang bekerja. Oleh karena itu, John menuliskan apa yang perlu dilakukan: bangun, mandi, berpakaian, menyiapkan sarapan, makan, mengemudi, parkir, dan membeli kopi — dan semua hal itu harus dilakukannya sebelum jam 9 pagi.
PERUBAHAN ITU MENAKUTKAN
Terkadang kita menolak perubahan, dan “ketakutan” akan hal-hal yang tidak diketahui dapat mengakibatkan perilaku kita menjadi perilaku “status quo”- tidak peduli seberapa buruk perilaku tersebut. Strategi II: Periksa konsekuensinya Bandingkan semua konsekuensi dari perilaku “status quo” dan perilaku yang diinginkan. Jika ada hasil yang lebih positif terkait dengan perilaku baru, ketakutan kita akan hal-hal yang tidak diketahui menjadi tidak beralasan. Jika John tidak belajar menjadi individu yang lebih tepat waktu, kemungkinan yang akan terjadi padanya adalah John akan menjadi orang yang pengangguran akibat konsekuensi yang harus diterimanya jika dia selalu datang telat ke kantor. Jadi, pasti dia dapat manfaat yang lebih besar untuk berubah daripada jika dia tidak berubah.
Strategi III: Persiapkan pengamat kita Perilaku baru dapat “menakuti” orang-orang di sekeliling yang mengamati teman-teman/saudara-saudara mereka yang ingin berubah. Jadi, perkenalkan kepada mereka (pengamat kita) secara perlahan-lahan bahwa akan ada perilaku baru. Menjadi pribadi yang tepat waktu dalam semalam, dapat membuat rekan sekerja kita mungkin menjadi curiga. Mungkin, mereka akan berpikir John tiba tepat waktu ke kantor, pasti ada “maksud tertentu”.
Strategi IV: Bersikap realitas Tujuan yang tidak realistis meningkatkan “rasa takut” dan ketakutan meningkatkan kemungkinan kegagalan. Pagi hari, John memiliki banyak kegiatan rutin yang harus dilakukannya dan jika semua dilakukan di pagi hari maka hal itu akan menyebabkan dia datang telat ke kantor. John bersikap realistis, jadi John mulai mempersiapkan beberapa hal di malam sebelumnya.
PERUBAHAN ITU HARUS MEMBAWA KITA KEPADA HAL YANG POSITIF
Seperti yang ditunjukkan oleh penelitian B.F. Skinner bahwa untuk mengalami perubahan diri yang permanen, maka dibutuhkan penguatan-bukan-hukuman. Penguatan bisa berasal dari intrinsik, ekstrinsik, atau penguatan asing. Menurut Carol Sansone, Ph.D., seorang profesor psikologi di University of Utah, satu jenis penguatan harus ada untuk perubahan diri, dua kali penguatan akan lebih baik untuk perubahan diri, dan tiga kali penguatan akan menjadi penguatan yang terbaik untuk kita mengalami perubahan diri. Strategi V: Nikmati aksi/perilaku perubahannya (penguatan intrisik)
Penguatan intrinsik terjadi ketika tindakan itu memperkuat.
John menyukai berpakaian bagus, oleh karena itu John senang menata pakaiannya di malam hari – hal ini dipandangnya sebagai pengalaman yang menyenangkan karena dia ingin terlihat berpakaian bagus di hari besoknya. Strategi VI: Kagumi hasilnya (penguatan ekstrinsik)
Suatu tindakan tidak harus menyenangkan, ketika hasil akhirnya secara ekstrinsik menguatkan.
John sangat benci membersihkan dapur, tetapi John tetap membersihkan dapurnya karena John senang melihat dapurnya bersih. Setelah berpakaian, John melihat ke cermin dan menikmati hasil dari persiapan malamnya karena membuat John tampak sempurna dalam berpakaian, meski John sangat direpotkan harus menata pakaiannya di malam hari. Strategi VII: Hadiahi diri sendiri (penguatan asing)
Penguatan asing tidak berhubungan langsung dengan tindakan/hasil/penyelesaiannya. Seorang pekerja mungkin membenci pekerjaan manufakturnya, tetapi dia akan terus bekerja
untuk gaji yang baik. Setiap kali dia memenuhi targetnya dalam bekerja, dia akan menyisihkan $ 20 ke dalam dana liburannya di Hawaii.
“MENJADI” LEBIH MUDAH DARIPADA “AKAN MENJADI”
Di kelas karate saya yang terdiri dari 20 siswa, instruktur berteriak, "Tidak ada rasa sakit, tidak ada keuntungan." Setelah empat minggu, hanya tiga siswa yang tersisa. Perubahan yang tidak nyaman menjadi hukuman bagi mereka, dan orang yang berpikir rasional tidak akan melanjutkan kegiatan tersebut jika kegiatan tersebut membawa kepada pengalaman yang menyakitkan daripada pengalaman yang menyenangkan/mereka hargai. Srategi VIII: Ambil langkah kecil
Dalam satu studi San Francisco State University, para peneliti menemukan bahwa peserta lebih berhasil mengalami perubahan diri ketika tujuan mereka secara bertahap sudah ditentukan. Tuliskan perilaku yang ingin kita ubah. Kemudian di sebelah kanan, tuliskan tujuan kita mengapa kita ingin mengubah perilaku kita. Kemudian, gambarlah empat garis di antara keduanya dan tuliskan langkah progresif pada masing-masing yang akan membawa kita menjadi lebih dekat kepada tujuan kita. Pada minggu pertama, John akan tiba pada pukul 9:20 pagi di kantor, lalu kemudian lima menit lebih awal setiap minggu berikutnya, sampai dia mencapai tujuannya. Strategi IX: Sederhanakan prosesnya
Metode perubahan diri, seringkali, tidak perlu rumit dan hingar-bingar. Melalui proses yang sederhana, kejelasan akan muncul. Alih-alih mengantri di Starbucks, John akan membeli kopi di gedung kantornya supaya dia tidak datang telat.
Strategi X: Bersiap untuk masalah
Dunia yang sempurna itu tidak ada, dan begitu pula, tidak ada situasi belajar yang sempurna. Pamela Dunston, Ph.D., dari Clemson University, menemukan “isyarat” sebagai
strategi yang efektif.
Jam alarm John gagal membangunkannya, maka untuk bulan pertama, makan John menggunakan layanan bangun telepon untuk membangunkannya.
LEBIH LAMBAT MENGALAMI PERUBAHAN DIRI LEBIH BAIK DARIPADA MENUNTUT PERUBAHAH DIRI YANG CEPAT
Setiap orang memiliki kecepatannya masing-masing untuk berubah dan ketika seorang individu belajar untuk berubah, pasti individu tersebut akan mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan. Perubahan diri yang paling efektif adalah jika perubahan itu terjadi secara perlahan, memungkinkan perilaku tersebut dilakukan secara berulang tetapi pasti, dan kemudian perilaku tersebut menjadi kebiasan (tindakan yang “otomatis” dilakukan setiap harinya). Strategi XI: Bangun ketenangan
Anggap saja kehidupan itu seperti danau yang diaduk, kemudian biarkan tenang air danau tersebut, membuat lumpur tersebut mengendap dan membersihkan air danau tersebut. Hal yang sama berlaku untuk perubahan diri.
Untuk membuat pagi hari John tidak terlalu terganggu dan dia tidak telat ke kantor, maka dia tidak perlu mampir ke tempat-tempat lain dalam perjalanannya ke tempat kerja (langsung menuju ke tempat kerjanya). Strategi XII: Hargai proses perjalanan perubahan diri
Jangan merancang jalan yang sulit untuk kita mencapai tujuan kita, tetapi rancanglah jalan yang sederharna yang sama bermanfaat dengan tujuannya.
John menikmati hampir semua hal proses yang haru dia lakukan dalam mencapai tujuannya yaitu datang tepat waktu.
KETAHUI LEBIH BANYAK DAN LAKUKAN LEBIH BAIK
Kejutan berarti bencana bagi orang yang mencari perubahan. Mencari tahu lebih banyak tentang proses perjalanan menuju perubahan diri, memungkinkan kontrol yag lebih besar terhadapnya.
Strategi XIII: Pantau perilaku Kita
Beberapa terapis bersikeras pada “kesadaran perilaku saat ini” dan “perilaku yang diinginkan” sangat penting dalam perubahan diri, tetapi penelitian menunjukkan “kesadaran pada perilaku baru” cukup untuk seseorang mengalami perubahan diri. Dalam sebuah jurnal, seorang peneliti mencatat bahwa dibutuhkan waktu untuk setiap langkah kita dalam mempersiapkan diri berubah (artinya adalah perubahan perilaku membutuhkan proses yang bertahap, tidak langsung berubah, dan setiap tahap menuju perubahan itu membutuhkan waktu). Strategi XIV: Minta umpan balik
Sebuah studi di British Journal of Psychology menemukan bahwa merefleksikan pengalaman pribadi kita dengan orang lain adalah kunci keberhasilan kita dalam mengalami perubahan diri.
John setiap hari Jumat akan bertanya kepada seorang temannya seberapa baik dia dalam usahanya untuk datang tepat waktu ke kantor. Strategi XV: Pahami hasilnya
Sukses itu memuaskan, dan jika kita tahu mengapa kita berhasil atau gagal dalam mengalami perubahan diri, strategi ini dapat diterapkan juga untuk membantu kita dalam mengubah perilaku. Setiap pagi, John akan selalu menganalisis mengapa dia tiba tepat waktu ke kantor atau mengapa dia datang telat ke kantor.
Comments