Setiap orangtua pasti mendambakan perkembangan anak berjalan sesuai dengan tahapan perkembangan anak yang sehat. Namun, apakah kita sebagai orangtua sudah mengetahui dan memahami apa itu perkembangan anak yang sehat? Mari kita belajar mengenali dan memahami tahap perkembangan anak yang sehat dari usia 0 sampai remaja.
Secara gambaran besar perkembangan anak yang sehat dari usia 0 sampai remaja adalah seperti di bawah berikut ini:
- Perkembangan anak usia 0-12 bulan
> Usia 0-3 bulan
- Menggerakkan kaki dan tangan secara bersamaan.
- Mengangkat kepala dan dada ketika ia berada dalam posisi tengkurap.
- Merespons saat mendengar suara bel.
- Dapat membedakan antara suara yang dikenal dengan suara lainnya.
- Mampu menyatukan kedua tangannya.
- Mulai mencari sumber suara yang datang.
> Usia 3-6 bulan
- Bisa berbalik dari telentang ke telungkup dan sebaliknya.
- Belajar duduk.
- Merespon seperti tersenyum saat diberikan mainan.
- Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik.
- Menengok ke kanan kiri atas bawah.
- Mengarahkan matanya ke benda-benda kecil dan memperluas pandangannya.
- Meraba benda dengan berbagai tekstur.
- Mulai melempar mainan atau memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan lainnya.
> Usia 6-9 bulan
- Duduk selama beberapa saat.
- Merespon ketika namanya dipanggil.
- Merangkak dan berdiri sendiri.
- Berkomunikasi dengan gerakan dan ekspresi.
- Bergumam, misalnya mengucapkan kata “Ma” atau “Ba”, dan lain sebagainya.
> Usia 9-12 bulan
- Melakukan imitasi suara.
- Menunjuk dan mengambil benda.
- Mulai mencoba untuk berdiri sendiri.
- Mampu berbicara dalam urutan kata per kata.
- Mulai sering mengoceh untuk memulai interaksi, misalnya berteriak untuk mendapatkan
perhatian, mendengarkan dan kemudian berteriak lagi.
Hal yang perlu diperhatikan orangtua adalah jika anak: 1.) tidak merespon terhadap stimulus, 2.) pasif/kurang gerak, 3.) terlambat berkembang sesuai dengan tahapan perkembangan usianya, misal: harusnya dalam usia tertentu anak sudah mulai belajar berdiri, tetapi anak belum bisa berdiri.
- Perkembangan anak usia 2 tahun
- Meniru orang lain.
- Menunjukkan perilaku menantang (melakukan apa yang tidak boleh dilakukan).
- Berjinjit dan menendang bola.
- Mulai berlari memanjat dan turun tanpa bantuan.
- Menunjuk benda atau gambar.
- Mengucapkan kalimat dengan 2-4 kata.
- Mengikuti instruksi sederhana.
- Membangun menara yang terdiri dari 4 balok atau lebih.
Hal yang perlu diperhatikan orangtua adalah jika anak: 1.) Belum bisa menggunakan frasa 2 (dua) kata, 2.) Belum bisa mengikuti instruksi yang sederhana, 3.) Kehilangan keterampilan yang pernah dimilikinya.
- Perkembangan anak usia 3 tahun
- Memperlihatkan kasih sayang kepada temannya.
- Memahami pengertian “milikku” dan “miliknya”.
- Memakai dan melepaskan pakaian sendiri.
- Bermain peran dengan boneka, hewan, dan manusia.
- Membangun menara lebih dari 6 blok.
- Mengucapkan nama depan, usia, dan jenis kelamin nya.
- Berbicara dengan cukup baik sehingga orang dapat mengerti.
- Berjalan naik dan turun tangga dengan satu kaki di setiap anak tangga.
Hal yang perlu diperhatikan orangtua adalah jika anak:1.) tidak berbicara dalam bentuk kalimat, 2.) tidak ingin bermain dengan anak lain atau dengan mainan, 3.) tidak melakukan kontak mata.
- Perkembangan anak usia 4 tahun
- Memainkan peran “Ibu” dan “Ayah”.
- Lebih suka bermain dengan anak-anak
lain daripada sendirian.
- Mengerti konsep berhitung.
- Mulai menyalin beberapa huruf kapital.
- Menyanyikan lagu dan bercerita.
- Melompat dan berdiri dengan satu kaki
selama 2 detik.
Hal yang perlu diperhatikan orangtua adalah jika anak: 1.) mengabaikan anak lain atau tidak merespon orang di luar keluarga, 2.) tidak dapat bercerita, 3.) berbicara tidak jelas.
- Perkembangan anak usia 5 tahun
- Mau menjadi teman.
- Terkadang menuntut dan terkadang sangat kooperatif.
- Dapat menggambar manusia dengan setidaknya 6 bagian tubuh.
- Berbicara dengan sangat jelas.
- Berdiri sengan satu kaki selama 10 detik atau lebih lama.
- Menggunakan garpu dan sendok.
- Dapat menggunakan toilet sendiri.
Hal yang perlu diperhatikan orangtua adalah jika anak: 1.) mudah terganggu, sulit fokus pada satu aktivitas selama lebih dari 5 (lima) menit, 2.) tidak merespon terhadap orang lain, 3.) tidak membicarakan terkait aktivitas atau pengalaman sehari-hari.
- Perkembangan anak Remaja
- Perkembangan anak remaja
- Penuh rasa ingin tahu.
- Peduli dengan pendapat teman.
- Masa pubertas, mencari identitas diri, dan pacaran.
- Kemampuan berpikir masih berkembang.
Hal yang perlu diperhatikan orangtua adalah jika anak:
1.) menarik diri/harga diri rendah, 2.) tidak tertarik akan hal-hal yang sebelumnya disukai, 3.) kurang tidur/kelelahan/perubahan pola makan.
Jika anak kita mengalami keterlambatan dalam tahapan perkembangan, apa yang harus kita lakukan sebagai orangtua? Jangan panik dan lakukan hal-hal ini di rumah:
Luangkan waktu untuk beraktivitas bersama dengan anak, dan matikan layar gadget saat sedang beraktivitas dengan anak,
Lakukan terapi di rumah dengan bantuan atau arahan dari konsultan ahli yang terkait,
Bantu anak untuk dapat mengatasi rasa bersalahnya.
Jika anak masih mengalami kesulitan yang cukup signifikan, maka perlu dibantu oleh tenaga ahli yang terkait, seperti Psikolog anak, Terapis anak, dll. Treatment yang dapat dilakukan seperti terapi okupasi, terapi perilaku, terapi wicara, konseling/psikoterapi dan bahkan terapi obat.
Sumber: www.hellosehat.com || www.makuku.co.id || www.taniakidscenter.com
Comments