Bulan lalu, kita berbicara mengenai kebangunan rohani. Tahukah Saudara, bahwa Roh Kudus begitu rindu menggunakan setiap kita untuk mengambil bagian dalam kebangunan rohani yang terbesar dan terakhir sebelum Tuhan Yesus datang kali kedua? Hal ini bukan untuk segelintir orang saja, tetapi tugas ini untuk setiap orang percaya yang mau dipakai oleh Tuhan untuk menuntaskan Amanat Agung.
Roh Kudus Diberikan Untuk Pemberdayaan Misi
Lukas mencatat Amanat Agung yang diberikan oleh Yesus dalam 2 lokasi: Pertama, dalam Luk. 24:47,49, “Dalam Nama-Nya berita tentang pertobatan untuk pengampunan dosa harus diberitakan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem... Namun, kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dan tempat tinggi.” Kedua, dalam Kis 1:8, “tetapi kamu akan menerima kuasa bilamana Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-saksi-Ku di Yerusalem, di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
Ternyata, Roh Kudus diberikan untuk memperlengkapi gereja dengan kuasa dan mengutus orang-orang percaya untuk memberitakan Firman dan menjadi saksi Tuhan di mana-mana. Kita tidak diciptakan hanya menjadi jemaat yang pasif, tetapi dalam setiap pekerjaan, usaha, dan aktivitas sehari-hari, kita diminta menjadi saksi Kristus! Banyak kisah di Alkitab, di mana jemaat yang dipenuhi Roh Kudus memiliki keberanian untuk menginjil dan menjadi berkat:
Jemaat yang sedang berdoa, mendadak dipenuhi Roh Kudus dan mereka memberitakan firman Allah dengan berani (Kis 4:31).
Filipus dituntun oleh Roh Kudus untuk menginjil ke pejabat istana dari Etiopia (Kis. 8:26-38).
Saulus yang menerima Roh Kudus mulai mengajar dengan berani di rumah-rumah ibadah (Kis. 9:17, 20).
Apakah hari-hari ini kita mengejar kepenuhan Roh Kudus hanya untuk merasakan pengalaman-pengalaman rohani tertentu tanpa ada kemauan untuk dipakai oleh Tuhan untuk pergi dan menginjil?
Gereja yang Misional
Gereja yang misional menekankan pelayanan yang holistik: antara pelayanan sosial, penginjilan, dan pemuridan. Penginjilan dipandang sebagai hal yang lebih utama karena memang misi utama gereja senada dengan Yesus yaitu
Mereka teguh berdiri dan sehati sejiwa berjuang untuk pengabaran Injil (Fil. 1:27).
Tetapi, gereja juga mengerti bahwa pelayanan kasih dan bakti sosial sama pentingnya. Memang terkadang kita suka menekankan satu aspek dari pelayanan di atas, dan kurang melakukan hal yang lainnya. Tetapi gereja perlu mempertahankan keseimbangan dan kesatuan dari 3 jenis pelayanan misional tersebut agar menjadi berkat di tengah-tengah komunitasnya. Bukankah ini yang Yesus doakan ketika Dia mengajar para murid-Nya berdoa,
“Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga”(Mat. 6:10).
Comments